Kunjungan Kominfo Jawa Timur

dalam acara pembentukan dan pembinaan kim harapan bersama di desa Tanjangawan kecamatan ujungpangkah

Melihat budidaya lele kolam terpal

dengan KIM Harapan Bersama

Pembentukan dan Pembinaan

Kelompok Informasi Masyarakat ( KIM ) Harapan Bersama

Studibanding di kebun sayur surabaya

Bersama KIM Harapan Bersama

KIM Harapan Bersama

Menghadiri acara di Dinas Koperasi Jawa Timur

Sabtu, 23 Mei 2015

Training Joeragan Eksport 2015

 
 Training Joeragan Eksport 2015
 
 
Acara Joeragan Ekspor Training yang dihadiri oleh 50 peserta ini dilangsungkan sehari ini (28/04/15), bertempat di Klinik KUMKM Dinas Koperasi Jawa Timur, Jalan Raya Juanda No 22, Sidoarjo. Acara terdiri dari seminar dan workshop. 
 
Acara ini di laksanakan untuk meningkatkan pendapatan UKM. Usaha Mikro Kecil Menengah naik kelas apabila usahanya semakin berkembang, produktivitas bertambah, dan daya saingnya meningkat. Indikator UMKM Naik Kelas: 
  1. Total penjualan meningkat,
  2. Jumlah Pelanggan yang dilayani meningkat, 
  3. Aset meningkat, 
  4. Pajak yang dibayarkannya meningkat, 
  5. Jumlah karyawan meningkat, 
  6. Kualitas SDM meningkat, 
  7. Sistem Administrasi dan keuangan meningkat, 
  8. Barang yang diproduksi meningkat, 
  9. Dana yang diakses dari perbankan meningkat,
"UKM bukan lagi singkatan dari Usaha Kecil Menengah, saatnya berubah menjadi Usaha Kelas Milyaran" demikian kata Cahyadi Joko Sukmono, pendiri Republik Entrepreneur Syndicate, konsultan bisnis senior dari Forbiz Indonesia. 
 
Ada lima fase entrepreneurial yang harus dilalui UKM agar naik kelas, yaitu Motivating, Starting, Stabilizing, Spreading, dan Freedom. Standardisasi diperlukan dalam tiap tahapan dengan intensitas yang berbeda.Fase motivating diawali menemukan alasan kuat mengapa harus berbisnis, berpikir besar jangan yang ecek-ecek. Tuliskan alasan dan impian secara detail dan emosionil, tuliskan jika Anda tidak mencapai dan melakukan impian itu apa akibat buruknya, tuliskan juga jika Anda melakukan dan mencapai impian itu kebahagian apa yang dirasakan. Ini fitrah manusia, ingin nikmat dan takut sengsara. 
 
Jika sudah tuangkan dalam satu saja rencana bisnis yang dituliskan cukup di satu lembar kertas. Fokus ke satu rencana bisnis tadi, istilahnya istiqomah lanjut Cahyadi. Sama seperti yang disampaikan Dahlan Iskan, berbisnis sama halnya dengan bertauhid, yaitu tidak boleh musyrik atau menyekutukan. Anda harus istiqomah dengan satu bisnis dulu. Jika sudah berhasil meraih freedom boleh lakukan bisnis yang lain lanjut Cahyadi. 
 
Fase selanjutnya, Starting. Mulailah, sekecil apapun langkah pertama Anda. Sebagus apapun rencana Anda percuma jika tidak aksi dan mimpi Anda seindah apapun itu tidak akan terwujud. Seperti kata Tung Desem Waringin (pelatih sukses no.1 Indonesia versi majalah Swa) No Action nothing happen, take action miracle happen
 
Dalam fase ini, satu rencana bisnis yang sudah dituliskan dikembangkan lagi dengan dengan menjawab pertanyaan tentang tentang empat hal (pasar/pelanggan, produk, uang dan orang) Siapa market atau target pasar Anda? Apa kebutuhan mereka? Produk seperti apa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan target pasar Anda? Berapa modal yang dibutuhkan? Berapa peluang omzetnya? Butuh berapa orang? Tuliskan jawaban dari masing-masing pertanyaan tadi lanjut Cahyadi. Setelah itu lakukan konsolidasi dari keempat unsur tadi, dan jika sudah Anda siap lakukan  penjualan. Dalam tahap ini tegas Cahyadi cashflow is the king, yang penting perputaran uang dulu yang berasal dari transaksi tunai. Jangan terlalu berorientasi untung. Ini yang sering jadi penyakit saat kita memulai bisnis kita ingin cepat untung di awal berbisnis kata Cahyadi. 
 
Jika cashflow sudah lancar dan stabil, bisnis mulai tumbuh serta keuntungan pun mengalir biar pun kecil, mulailah bangun sistemnya. Bagaimana caranya? lanjut Cahyadi, jawabannya adalah lakukan standardisasi mulai dari bahan bakunya, spesifikasi produknya, cara kerjanya dan prosesnya. Tuliskan semua itu, kata Cahyadi buat dokumentasinya agar bisnis Anda bisa diduplikasi, di-leverage, dan digandakan keuntungannya dengan efisien dan efektif. Bisnis Anda bisa digandakan atau di-leverage secara akselerasi jika sistem bisnis sudah terstandardisasi kata Cahyadi. Anda bisa membuka cabang, kerjasama, atau waralaba. Jika sudah sukses maka massive passive income pun mengalir, inilah saat dimana Uang bekerja untuk Anda bukan Anda bekerja untuk uang, kata Cahyadi. 
 
Fase terakhir adalah Freedom, di fase ini Anda akan mencapai kebebasan financial dalam fase ini Anda bebas mengelola keuangan dan hidup Anda, mau digunakan untuk sosial, ibadah, membeli properti, konsumsi, traveling atau apapun. Dengan kata lain Anda bisa jalan-jalan kemanapun Anda mau dengan tenang dan bisnis Anda pun tetap berjalan dan berkembang. Di fase ini, banyak juga pengusaha yang melakukan aksi kepedulian sosial karena prinsip hidup itu bukan sekadar mencari materi tapi juga kebermanfaatan bagi orang lain. Manusia yang terbaik itu, bukan manusia yang paling kaya, manusia yang paling pintar, manusia yang paling berkuasa, tapi manusia yang terbaik adalah manusia yang paling bermanfaat bagi sebanyak-banyak orang kata Cahyadi. 
 
Perjuangan bangsa ini belum selesai kata Cahyadi. Dengan menjadi entrepeneur, tegasnya, berarti Anda ikut memperjuangkan kemerdekaan sejati negeri ini, yaitu merdeka dari kemiskinan, kebodohan dan penjajahan ekonomi. Karena UKM-lah tulang punggung ekonomi Indonesia yang mampu menyerap lebih dari 90% tenaga kerja. Di negara maju sekalipun, seperti Uni Eropa, Jepang, AS dan Singapura, UKM sangat berperan dalam memajukan perekonomian. 
 
Selain Coach Pak Bagus Suminar, hadir juga pak Arif (Forwader), dan para peserta terdiri dari pendamping ekspor UKM dan juga pelaku ekspor. Para pembicara banyak membagi ilmunya dari mulai membuat perencanaan bisnis, membuat tujuan bisnis dan membahasakannya dalam keuangan dengan Break-event poin calculator, memulai bisnis dengan modal ide, cara sukses bisnis kuliner, fashion dan kerajinan, bagaimana mengikuti pameran di luar negeri secara gratis, mendapatkan fasilitas pembiayaan/modal dari bank dan investor. Menurut Pak Bagus Suminar bahwa UKM untuk menjadi ekportir adalah mudah. Menurut pak bagus ada 4 hal yang menjadi penyebab ukm tidak bisa menjadi eksportir

Menurut Pak Bagus Suminar bahwa UKM untuk menjadi ekportir adalah mudah. Ada 4 hal yang menjadi penyebab ukm tidak bisa menjadi eksportir: 
  1. Saya tidak bisa bahasa Inggris 
  2. Saya tidak punya surat ijin ekspor
  3. Saya tidak tahu cara mengirim barang
  4. Saya tidak tahu cara pembayaran
 
Mengapa UKM harus bisa menjadi eksportir?
  • Ekspor itu bisa dipelajari
  • Produk Indonesia unik & menarik
  • Produk Indonesia sanggup bersaing di pasar internasional
  • Bangga jadi Exportir
 
Banyak produk asli buatan Indonesia yang dianggap remeh di negara sendiri tapi justru bagus untuk komoditas export…
 
”Tips Ekspor… 
  • Cintai produk  anda, tumbuhkan passion 
  • Kuasai product knowledge
  • Akhirnya kita bisa menjadi sumber